Minggu, 29 Maret 2020

Makalah Media Pembelajaran PAI


“ MEDIA PEMBELAJARAN PAI “

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan sistem PAI
Dosen pengampu : Akhmad Riadi, S.Pd.I.,M.Pd.I










Disusun oleh :
KELOMPOK 8

BAMBANG ARDIANSYAH                                               (180511554)
FERLYADI                                                                (180511545)
M. RIZKY                                                                  (180511537)

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
FAKULTAS AGAM ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TENGGARONG
2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh..

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah perencanaan sistem PAI yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN PAI”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik dukungan, motivasi yang sangat besar nilainya. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Akhmad Riadi, S.Pd.I.,M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna meskipun disertai dengan usaha dan upaya semaksimal mungkin. Oleh karena itu saya mengharapkan saran yang konstruktif dan diterima dengan hati yang lapang.
Dan akhirnya kepada Allah SWT jualah segala usaha saya dan semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...
Penyusun,


Kelompok 8






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan Penelitian.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.    Pengertian media pembelajaran............................................................ 2
B.     Fungsi dan manfaat media pembelajaran............................................. 2
C.     Sejarah media pembelajaran................................................................. 4
D.    Aplikasi Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 6
BAB III PENUTUP....................................................................................... 9
A.    Kesimpulan........................................................................................... 9
B.     Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 10








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat atau media mempunyai arti penting dikarenakan dalam proses tersebut ketidakjelasan bahan materi ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Namun, meskipun begitu pentingnya media bagi tercapainya tujuan pendidikan masih banyak di jumpai lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat/media tersebut dalam proses pengajaran.
    Terbukti masih banyak ditemukan kasus pendidik yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang di ajarkan. Contoh dalam proses pengajaran pendidikan agama islam, peserta didik mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, pendidik kesulitan dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran dan banyak juga peserta didik yang bosan dengan dengan pelajaran tersebut dikarenakan media untuk memahamkan kepada peserta didik itu tidak ada. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya pemahaman pendidik dalam pengaplikasian media dalam proses pengajaran.
    Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang media pembelajaran pendidikan agama islam dan media yang digunakan serta cara pengaplikasiannya/penerapan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
B.     Rumusan Masalah
Makalah ini menjelaskan tentang media pembelajaran serta menguraikan media apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
C.    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka makalah ini menjelaskan dan menguraikan media yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian media pembelajaran
Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin: “medium” yang artinya perantara sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata: “wasaaila” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal;
2.      Heinich, dkk (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertjuan pebelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran;
3.      Martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pembelajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras; dan
4.      H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajaran dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

B.     Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas media pembelajaran memiliki fungsi yaitu memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995).
Secara umum media mempunyai kegunaan antara lain:
1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3.      Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5.      Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Akan tetapi terdapat enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain :
1.      Penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
2.      Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar;
3.      Media belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pembelajaran;
4.      Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekadar pelengkap;
5.      Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; dan
6.      Penggunaan media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar;

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khuususnya media visual, yaitu:
1.      Fungsi atensi : fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2.      Fungsi afektif : media visual dapat terlihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar visual dapat mengunggah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3.      Fungsi kognitif : fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa gambar visual mempermudah pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang ada dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris : fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara vebal.

C.    Sejarah media pembelajaran
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (Teaching aids) alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalya model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran produksi dan evaluasi. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20 alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini di lengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA).
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman Edgar Dale.
Kerucut Pengalaman ini digunakan secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.
Edgar Dale memandang bahwa nilai media pembelajaran dilkasifikasikan berdasarkan nilai pengalaman. Menurutnya, pengalaman itu mempunyai 12 tingkatan. Tingkatan yang paling tinggi adalah pengalaman yang paling kongkrit. Sedangkan yang paling rendah adalah yang paling abstrak, diantaranya :
1.      Direct purposeful experiences. Pengalaman yang diperoleh dari kontak langsung dengan lingkungan, objek, binatang, manusia, dan sebagainya, dengan cara perbuatan langsung.
2.      Contrived experiences. Pengalaman yang diperoleh dari kontak melalui model, benda tiruan, atau simulasi.
3.      Dramatized experiences. Pengalaman yang diperoleh melalui permainan , sandiwara boneka, permainan peran, drama sosial.
4.      Demonstration. Pengalaman yang diperoleh dari pertunjukan.
5.      Study trips. Pengalaman yang diperoleh melalui karya wisata.
6.      Exhibition. Pengalaman yang diperoleh melalui pameran.
7.      Educational television. Pengalaman yang diperoleh melalui televisi pendidikan.
8.      Motion pictures. Pengalaman yang diperoleh melalui gambar, film, bioskop.
9.      Still pictures. Pengalaman yang diperoleh melalui gambar bergerak, tidak bergerak, slide, fotografi.
10.  Radio and recording. Pengalaman yang diperoleh melalui siaran radio dan rekaman suara.
11.  Visual symbol. Pengalaman yang diperoleh melalui simbol yang dapat dilihat seperti grafik, bagan, dan diagram.
12.  Verbal symbol. Pengalaman yang diperoleh melalui penuturan kata-kata.

D.    Aplikasi Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sebelum pendidik mengajarkan pokok bahasan pembelajaran terlebih dahulu harus menyiapkan dan memperhitungkan alat bantu/media apa saja yang dapat dipakai dari berbagai kegiatan pembelajaran yang mungkin dilakukannya sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.
Dalam penerapan media pembelajaran pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan cara yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Demikian juga halnya dengan penyesuaian antara media pembelajaran yang dipakai dengan kebutuhan peserta didik yang banyak dan bermacam-macam, namun secara garis besarnya pemilihan media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan kebutuhan kebanyakan peserta didik.
Berikut adalah penerapan media pembelajaran sesuai mata pelajaran pendidikan agama Islam:
1.      Media pembelajaran al-Qur’an dan Hadis
Pembelajaran al-Qur'an dan Hadis menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran al-Qur’an dan hadis dapat menggunakan media audio, yaitu misalnya dengan menggunakan media tape recorder, peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi ayat-ayat al-Qur’an atau hadis-hadis Nabi, sehingga peserta didik dapat mengetahui, menulis, dan melafalkan bacaan-bacaan yang didengarkannya.
2.      Media pembelajaran akhlak
Media pembelajaran akhlak mencakup nilai suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama Islam, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat pada diri seseorang, maka ada beberapa media pembelajaran yang dapat membantu pencapaian pembelajaran akhlak, antara lain:    
a.       Melalui bahan bacaan atau bahan cetak.
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
b.      Melalui alat-alat audio visual (AVA).
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua atau tiga dimensi, maupun dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi, internet, dan lain sebagainya.
c.       Melalui contoh-contoh kelakuan.
Melalui profil pendidik yang baik, dalam menyampaikan bahan pembelajaran diharapkan peserta didik bisa meniru tingkah laku pendidik, misalnya mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan, dramatisasi, suara dan perilaku sehari-hari.
d.      Melalui media masyarakat dan alam sekitar.
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke luar kelas untuk memperoleh pengalaman langsung dan masyarakat maupun alam sekitar.
3.      Media pembelajaran Fiqih
Media pembelajaran sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran fiqih, media yang sering digunakan adalah media bahan cetakan seperti buku bacaan, koran, majalah, dan sebagainya. Kemudian media suara yang didengar, sebenarnya masih ada media yang bias memperjelas pemahaman peserta didik, misalnya untuk memehami jenis dan bentuk transaksi ekonomi tertentu biasa digunakan media video yang menceritakan berbagai macam transaksi ekonomi. Bahkan bisa digunakan media yang bersumber dari lingkungan, misalnya bank, pegadaian, pasar modal dan sebagainya.
4.      Media pembelajaran sejarah kebudayaan Islam
Hendaknya pendidik menyiapkan bermacam-macam alat peraga dan menggunakannya dimana perlu. Dalam menguraikan peristiwa hijrah Nabi misalnya pendidik dapat menggunakan slide atau film yang tersedia, memperdengarkan rekaman tentang drama yang sering diputar dari pemancar radio pada hari-hari besar seperti Maulid, Hijrah Nabi ataupun Isra’ Mi’raj.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Media pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu pendidik, kepada sasaran atau penerima pesan. yakni peserta didik yang belajar pendidikan agama Islam.
Adapun tujuan penggunaan media pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut adalah supaya proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik.
Dari jenisnya, media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media cetak, dan media elektronik.
Dalam penerapan media pembelajaran pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan cara yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.

B.     SARAN
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu untuk diperbaiki. Dari itu saya ingin kepada para pembaca agar mengkritik dan memasukkan pendapat mengenai makalah yang telah kami buat ini.


DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. M. Rudy Sumiharsono, MM. , Hisbiyatul Hasanah, S.Ag, M.Pd. , 2017, Media Pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar