“ MEDIA PEMBELAJARAN PAI “
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
perencanaan sistem PAI
Dosen pengampu : Akhmad Riadi, S.Pd.I.,M.Pd.I
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
BAMBANG ARDIANSYAH (180511554)
FERLYADI (180511545)
M. RIZKY (180511537)
UNIVERSITAS
KUTAI KARTANEGARA
FAKULTAS
AGAM ISLAM
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TENGGARONG
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh..
Dengan nama
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puji hanya milik Allah
SWT. Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan keharibaan junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata
kuliah perencanaan sistem PAI yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN PAI”.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
baik dukungan, motivasi yang sangat besar nilainya. Kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak Akhmad Riadi,
S.Pd.I.,M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah tersebut.
Dalam
penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna meskipun disertai dengan usaha dan upaya semaksimal mungkin. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran yang konstruktif dan diterima dengan hati
yang lapang.
Dan akhirnya
kepada Allah SWT jualah segala usaha saya dan semoga makalah yang sederhana ini
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..
Wassalamu’alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh...
Penyusun,
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan
Penelitian.................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.
Pengertian media
pembelajaran............................................................ 2
B.
Fungsi
dan manfaat media pembelajaran............................................. 2
C.
Sejarah
media pembelajaran................................................................. 4
D. Aplikasi
Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 6
BAB III
PENUTUP....................................................................................... 9
A.
Kesimpulan........................................................................................... 9
B.
Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran
alat atau media mempunyai arti penting dikarenakan dalam proses tersebut ketidakjelasan
bahan materi ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Namun, meskipun begitu pentingnya media bagi tercapainya tujuan pendidikan
masih banyak di jumpai lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu
alat/media tersebut dalam proses pengajaran.
Terbukti masih banyak ditemukan kasus
pendidik yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang di ajarkan.
Contoh dalam proses pengajaran pendidikan agama islam, peserta didik mengalami
banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan,
pendidik kesulitan dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran dan banyak juga
peserta didik yang bosan dengan dengan pelajaran tersebut dikarenakan media
untuk memahamkan kepada peserta didik itu tidak ada. Hal ini dapat
diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya pemahaman pendidik dalam
pengaplikasian media dalam proses pengajaran.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang
media pembelajaran pendidikan agama islam dan media yang digunakan serta cara
pengaplikasiannya/penerapan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
B. Rumusan
Masalah
Makalah ini
menjelaskan tentang media pembelajaran serta menguraikan media apa saja yang
digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
C. Tujuan
Penelitian
Sesuai
dengan rumusan masalah, maka makalah ini menjelaskan dan menguraikan media yang
digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian media pembelajaran
Menurut terminologinya,
kata media berasal dari bahasa latin: “medium”
yang artinya perantara sedangkan dalam bahasa arab media berasal dari kata: “wasaaila” artinya pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran juga dapat didefinisikan
sebagai berikut:
1.
Gerlach
dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal;
2.
Heinich,
dkk (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan
atau informasi yang bertjuan pebelajaran atau mengandung maksud-maksud
pembelajaran;
3.
Martin
dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber
yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pembelajar. Hal ini bisa
berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras;
dan
4.
H.
Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajaran dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
B.
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Istilah media mula-mula
dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu
pandang/dengar). Selanjutnya disebut
instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas media pembelajaran memiliki fungsi yaitu
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga
nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi
seseorang (R.M. Soelarko, 1995).
Secara umum media
mempunyai kegunaan antara lain:
1.
Memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3.
Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan
kinestetiknya.
5.
Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang
sama.
Akan tetapi
terdapat enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
antara lain :
1.
Penggunaan
media belajar dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar mengajar yang efektif;
2.
Penggunaan
media belajar merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar;
3.
Media
belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pembelajaran;
4.
Media
belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekadar
pelengkap;
5.
Media
belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar
mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; dan
6.
Penggunaan
media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar
mengajar;
Levie &
Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khuususnya media
visual, yaitu:
1.
Fungsi
atensi : fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2.
Fungsi
afektif : media visual dapat terlihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar visual dapat mengunggah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau
ras.
3.
Fungsi
kognitif : fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa gambar visual mempermudah pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi yang ada dalam gambar.
4.
Fungsi
kompensatoris : fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara vebal.
C.
Sejarah media pembelajaran
Pada
mulanya media
hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (Teaching
aids) alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalya model,
objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Namun karena
terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual kurang memperhatikan aspek
desain, pengembangan pembelajaran produksi dan evaluasi. Jadi, dengan masuknya
pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20 alat visual untuk
mengkongkritkan ajaran ini di lengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal
dengan audio visual atau audio visual
aids (AVA).
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan
ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari
verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual
semata. Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman
belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian
dinamakan kerucut pengalaman Edgar Dale.
Kerucut Pengalaman ini digunakan secara luas untuk menentukan alat bantu
atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara
mudah. Kerucut pengalaman dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran
bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan
atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan
melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui media tertentu dan
proses mendengarkan melalui bahasa.
Edgar Dale memandang bahwa nilai media pembelajaran dilkasifikasikan
berdasarkan nilai pengalaman. Menurutnya, pengalaman itu mempunyai 12
tingkatan. Tingkatan yang paling tinggi adalah pengalaman yang paling kongkrit.
Sedangkan yang paling rendah adalah yang paling abstrak, diantaranya :
1.
Direct purposeful
experiences.
Pengalaman yang diperoleh dari kontak langsung dengan lingkungan, objek,
binatang, manusia, dan sebagainya, dengan cara perbuatan langsung.
2.
Contrived experiences. Pengalaman yang diperoleh
dari kontak melalui model, benda tiruan, atau simulasi.
3.
Dramatized experiences. Pengalaman yang diperoleh
melalui permainan , sandiwara boneka, permainan peran, drama sosial.
4.
Demonstration. Pengalaman yang diperoleh
dari pertunjukan.
5.
Study trips. Pengalaman yang diperoleh
melalui karya wisata.
6.
Exhibition. Pengalaman yang diperoleh
melalui pameran.
7.
Educational television. Pengalaman yang diperoleh
melalui televisi pendidikan.
8.
Motion pictures. Pengalaman yang diperoleh
melalui gambar, film, bioskop.
9.
Still pictures. Pengalaman yang diperoleh
melalui gambar bergerak, tidak bergerak, slide, fotografi.
10.
Radio and recording. Pengalaman yang diperoleh
melalui siaran radio dan rekaman suara.
11.
Visual symbol. Pengalaman yang diperoleh
melalui simbol yang dapat dilihat seperti grafik, bagan, dan diagram.
12.
Verbal symbol. Pengalaman yang diperoleh
melalui penuturan kata-kata.
D.
Aplikasi Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI)
Sebelum
pendidik mengajarkan pokok bahasan pembelajaran terlebih dahulu harus
menyiapkan dan memperhitungkan alat bantu/media apa saja yang dapat dipakai
dari berbagai kegiatan pembelajaran yang mungkin dilakukannya sesuai dengan
mata pelajaran yang akan diajarkan.
Dalam
penerapan media pembelajaran pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan cara
yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga
dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain
hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran
juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Media
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam harus sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Demikian juga halnya dengan penyesuaian antara
media pembelajaran yang dipakai dengan kebutuhan peserta didik yang banyak dan
bermacam-macam, namun secara garis besarnya pemilihan media pembelajaran
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan kebanyakan peserta didik.
Berikut
adalah penerapan media pembelajaran sesuai mata pelajaran pendidikan agama Islam:
1.
Media pembelajaran al-Qur’an dan
Hadis
Pembelajaran al-Qur'an dan Hadis
menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara
tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari. Media pembelajaran al-Qur’an dan hadis dapat menggunakan media
audio, yaitu misalnya dengan menggunakan media tape recorder, peserta didik
mendengarkan rekaman yang berisi ayat-ayat al-Qur’an atau hadis-hadis Nabi,
sehingga peserta didik dapat mengetahui, menulis, dan melafalkan bacaan-bacaan
yang didengarkannya.
2.
Media pembelajaran akhlak
Media pembelajaran akhlak mencakup
nilai suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama
Islam, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan
sifat-sifat pada diri seseorang, maka ada beberapa media pembelajaran yang
dapat membantu pencapaian pembelajaran akhlak, antara
lain:
a. Melalui bahan bacaan atau bahan
cetak.
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
b. Melalui alat-alat audio visual
(AVA).
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua atau tiga dimensi, maupun dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi, internet, dan lain sebagainya.
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua atau tiga dimensi, maupun dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi, internet, dan lain sebagainya.
c. Melalui contoh-contoh kelakuan.
Melalui profil pendidik yang baik, dalam menyampaikan bahan pembelajaran diharapkan peserta didik bisa meniru tingkah laku pendidik, misalnya mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan, dramatisasi, suara dan perilaku sehari-hari.
Melalui profil pendidik yang baik, dalam menyampaikan bahan pembelajaran diharapkan peserta didik bisa meniru tingkah laku pendidik, misalnya mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan, dramatisasi, suara dan perilaku sehari-hari.
d. Melalui media masyarakat dan alam
sekitar.
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke luar kelas untuk memperoleh pengalaman langsung dan masyarakat maupun alam sekitar.
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke luar kelas untuk memperoleh pengalaman langsung dan masyarakat maupun alam sekitar.
3.
Media pembelajaran Fiqih
Media
pembelajaran sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses
interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar harus
disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran fiqih, media
yang sering digunakan adalah media bahan cetakan seperti buku bacaan, koran,
majalah, dan sebagainya. Kemudian media suara yang didengar, sebenarnya masih
ada media yang bias memperjelas pemahaman peserta didik, misalnya untuk
memehami jenis dan bentuk transaksi ekonomi tertentu biasa digunakan media
video yang menceritakan berbagai macam transaksi ekonomi. Bahkan bisa digunakan
media yang bersumber dari lingkungan, misalnya bank, pegadaian, pasar modal dan
sebagainya.
4.
Media pembelajaran sejarah
kebudayaan Islam
Hendaknya
pendidik menyiapkan bermacam-macam alat peraga dan menggunakannya dimana perlu.
Dalam menguraikan peristiwa hijrah Nabi misalnya pendidik dapat menggunakan
slide atau film yang tersedia, memperdengarkan rekaman tentang drama yang
sering diputar dari pemancar radio pada hari-hari besar seperti Maulid, Hijrah
Nabi ataupun Isra’ Mi’raj.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media
pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan
oleh sumber atau penyalurnya yaitu pendidik, kepada sasaran atau penerima
pesan. yakni peserta didik yang belajar pendidikan agama Islam.
Adapun
tujuan penggunaan media pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut adalah
supaya proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan
baik.
Dari
jenisnya, media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan
menjadi media audio, media cetak, dan media elektronik.
Dalam
penerapan media pembelajaran pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan cara
yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga
dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain
hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran
juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
B. SARAN
Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu untuk
diperbaiki. Dari itu saya ingin kepada para pembaca agar mengkritik dan
memasukkan pendapat mengenai makalah yang telah kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. M. Rudy Sumiharsono,
MM. , Hisbiyatul Hasanah, S.Ag, M.Pd. , 2017, Media Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar